Minggu, 23 Maret 2008

Menjadi Perempuan Itu Enak !!!


Ternyata, lebih enak menjadi perempuan daripada laki-laki. Tidak percaya? Lihat saja sekitar kita, begitu banyak laki-laki merubah jati dirinya menjadi perempuan. Saya tidak bermaksud mengolok atau menghujat mereka dengan menulis hal ini. Sebenarnya malah dalam rangka bertanya, apa yang membuat mereka berpikir untuk menjadi perempuan? Padahal sebagai perempuan tulen (hehehehe ....) saya sempat iri terhadap laki-laki karena dalam banyak hal di mata saya mereka bisa berlaku lebih bebas. Misalnya, mereka bisa bepergian tengah malam dan sendirian tanpa takut digoda, dicap miring, ataupun diperkosa. Sementara sebagai perempuan saya harus berpikir seribu kali hanya untuk melakukan hal sederhana itu.


Tapi kenyataannya ternyata sebaliknya. Begitu banyak laki-laki yang merasa lebih nyaman dengan menjadi kemayu ala perempuan. Dan mereka beredar di sekitar kita dengan biasa. Bahkan di kota yang katanya metropolis seperti Jakarta, hal itu katanya dianggap sebagai salah satu gaya hidup. Lihat saja sejumlah selebriti yang berlaku serupa.


Ada juga yang bilang bahwa hal seperti itu karena tuntutan pekerjaan. Misalnya untuk para laki-laki yang bekerja di bidang kecantikan (perempuan), semisal desainer busana, penata rambut, dan penata rias. Belakangan saya lihat seorang presenter pun cenderung mulai bergaya feminin. Konon karena pekerjaan-pekerjaan tersebut mereka menjadi lebih feminin daripada seharusnya. Dan konon mereka juga berganti orientasi seksual. Terus terang alasan karena tuntutan pekerjaan kurang 'klik' di otak saya. Karena jika mereka memang bersusah-susah untuk membuat perempuan menjadi cantik lalu kenapa setelah menjadi cantik kok malah terus kehilangan selera untuk 'menikmatinya', sehingga perlu 'obyek' baru untuk menggantikan obyek yang sudah sempurna?


Ah apapun alasan mereka, tapi bagi saya itu satu bukti bahwa menjadi perempuan itu enak. Kalau tidak pasti para laki-laki jantan itu tidak akan tergoda untuk jadi feminin, kemayu, dan berlaku seperti perempuan kan? Pasti mereka mengiri pada kita yang bisa mengenakan berbagai macam model pakaian, dari rok, setengah rok, sampai celana. Rambut pun pendek atau panjang tidak masalah. Sepatu, mau hak tinggi seberapa tetap sah-sah saja. Mau nangis kapan saja pun dimaklumi. Mau manja-manja juga oke. Mau bertingkah tegar dan mandiri juga banyak yang suka. Pinter masak pasti akan banyak yang naksir. Tidak pintar memasak pun masih dianggap wajar dan modern. Mau jadi ibu rumah tangga banyak yang mengamini. Ngotot bekerja di luar rumah pun masih tetap ada yang mendukung. Nah kurang apalagi? Enak kan?


Dan soal bepergian malam-malam, akhirnya saya bisa mengambil sisi positif untuk tak lagi iri dengan laki-laki. Karena dengan larangan itu berarti saya pasti akan punya seseorang yang menemani dan menjaga saya jika harus melakukannya. Nah, masih tidak merugi juga kan? Makanya, memang enak kok jadi perempuan !

Tidak ada komentar: