Sabtu, 19 Juni 2010

Ulang Tahun ....

Hari ini umur saya genap berkurang setahun .... ehmmmmm makin dekat deh dengan garis finish ... heheheheeh .... Jujur, sejak menjadi dewasa (baca : tua), cara saya memandang yang namanya ulang tahun atau hari jadi banyak berubah. Ahahhahah... tentu saja, toh saya bukan lagi perempuan belia belasan tahun. Jadi rasanya aneh juga kan kalau masih menginginkan perayaan dengan balon, kue tart merah muda, dan lilin menyala? Ehmmmmm bisa-bisa permukaan kue tartnya tertutup oleh lilin saking banyaknya lilin yang harus dipasang ...

Tahun ini, ehmmmmm .... biasanya ada teman yang mengirim pesan singkat dini hari. Tapi rupanya tahun ini dia lupa sama sekali. Kecewa? Ehmmmmm ... tidak juga sebenarnya. Cuma agak heran juga kok dia sampai lupa ya? Hehhehehehe .... mungkin heran itu bentuk lain dari sedikit kecewa...... But it's OK :D kokkkkkkkk. Agak siang seorang teman yang lain mengirimkan doa melalui pesan singkat. Nah, teman yang satu ini sejak sekitar 3 tahun yang lalu tak pernah absen berkirim doa. Padahal saya jarang sekali ingat hari jadinya sendiri..... hheheheeheh maaf ya, Kawan .... Sebenarnya ikhwal tahunya dia akan tanggal lahir saya adalah karena saya pernah membeli produk asuransi yang ditawarkannya. Dan rupanya dia menyalin tanggal lahir saya. Jadilah setiap tahun pesan singkatnya tak pernah absen.... sementara saya rasanya paling banter baru dua kali ingat tanggal lahirnya ...duuhhhh.... sekali lagi maaf .....

Setelah SMS tsb, handphone saya adem ayem, alias tidak ada pesan atau telepon yang masuk berkaitan dengan hari lahir saya. Malah yang masuk adalah pesan mengenai tawaran belanja dengan diskon khusus dari dua kartu kredit ...ehmmmm malesssss.....Oh iya, jujur saya senang karena tahun ini hari lahir saya jatuh pada hari Sabtu. Jadi saya merasa terbebas dari kewajiban sekedar berbagi kue dengan teman-teman sekantor ...hwahaahhahaha.... maaf kawan-kawan lagi bokekkkkkkkkkk :D

Nahhhhh ... menjelang sore baru telepon dan pesan singkat dari orang tua dan kakak-kakak saya bermunculan. Tapi kemudian pembicaraan dengan mereka semua lebih terfokus pada seorang keponakan yang hari ini menerima hasil UAN. Jadi, nilai UAN lebih penting dari even ulang tahun saya ...ahahahahahaha..... kecewa? Ahhhh tidak jugaaaaaaaa ...sumpah saya tidak kecewa.... karena memang dari awal saya tidak mengistimewakan hari lahir saya. Beneran lohhhhhh .... sebab berkurangnya umur sering membuat saya gelisah. Jadi perayaan tak lagi cukup manjur untuk menghilangkan kegelisahan itu........

Oh iyaaaaaaaaaa..... sebenarnya ulang tahun saya dirayakan dengan even dunia lhooooo... World Cup. Nahhhhh.... hari ini, tepat di hari ulang tahun saya, dua mantan penjajah Indonesia saling berhadapan di lapangan hijau. Belanda vs Jepang .... Dan tadi saya sempat melihat gol Wesley Sneijder di gawang Eiji Kawashima .... Dan karena saya suka gol seperti itu, jadi boleh dong kalau saya menganggapnya sebagai hadiah hiburan? Hehheheehheheeh .....

Jumat, 11 Juni 2010

Cinta Bola

World cup resmi dibuka hari ini. Tadi saya sempat menonton sebentar acara pembukaannya di televisi. Ehmmmm jujur sebenarnya saya lupa kapan pembukaan perhelatan dunia ini. Makanya awalnya saya menonton acara kuis di channel lain, sampai akhirnya seorang teman berkomentar tentang acara pembukaan tersebut melalui pesan pendek. Setelah itu saya baru ngeh dan pindah channel.....

Jujur saya bukan pecinta sepak bola walau dari duluuuuuuuuu begitu kepingin beli kaos seragamnya Brazil. Tapi bukan berarti seumur hidup saya tidak pernah mencintai sepak bola lhoooo ..... Saya jatuh cinta secara tak sengaja (baca : terpaksa) pada tahun 1997. Mau tahu sebab musababnya? Ehmmm ... waktu itu saya baru lulus kuliah dan masih berstatus pengangguran. Nahhh saat itu saya tinggal di rumah berdua saja dengan abang saya karena orang tua kami berdinas di Dompu NTB. Televisi di rumah cuma satu (14 inch pula ..hehhhee). Dan abang saya ini gila bola dan saya juga termasuk yang dari dulu tidak telaten terpaku pada sinetron. Jadilah saya oke oke saja ketika abang saya menyetel Liga Italia. Awalnya sebenarnya terpaksa. Tapi berhubung televisinya juga cuma semata wayang dan koran juga sudah habis dibaca ya sudah saya mulai ikut-ikutan mengamati 23 laki-laki (wasit saya hitung juga karena toh realitasnya dia juga mesti lari kesana kemari) bercelana pendek sibuk berlarian mengejar sebutir bola. Pertama memang tidak bisa menikmati. Tapi lama-lama saya merasakan keseruannya terutama jika abang saya tiba-tiba duduk tegak, mengepalkan tangan, dan berteriak "gooooooooollllllllllllllll ...!!!" Nahhhhh jadilah saya mulai tahu bagaimana menikmatinya, sampai akhirnya mulai berani berkomentar dan akhirnya menyumpah ... wkwkkwkwkwwkkwk .... Setelah bisa menikmati Liga Italia lalu saya merambah ke Liga Inggris .... Cuma entah mengapa kok saya lebih suka Liga Italia ya? Bukan masalah pemain2 di Liga Italia yang terkenal ehm ehm itu. Saya merasa Liga Inggris agak terlalu gedubrak gedubruk mainnya. Italia lebih elegans di mata saya. Oh iya, sempat terjadi lho abang saya jatuh tertidur sementara saya yang waktu itu belum wajib pergi ke kantor pagi-pagi, berseru-seru mengiringi para laki-laki bercelana pendek itu berlarian. Dan ketika akhirnya abang saya terbangun karena teriakan saya, yang keluar dari mulutnya adalah pertanyaan, "Siapa yang bikin gol? Dapat operan dari siapa?" Tentu saja saya bisa menjawab pertanyaan itu... hehheheehe..

Bagaimana sekarang? Ehmmmm ... sekarang saya sudah kembali ke bentuk asal alias kembali awam bola. Sejak punya kewajiban pergi ke kantor tiap hari, saya menanggalkan kegiatan menonton bola. Awalnya sering kangen, tapi lama-lama tak tergoda sama sekali. Paling-paling cuma memantau perkembangannya lewat surat kabar saja. Tapi tetap saja menganggap World Cup itu event yang spesial. Walau kecintaan terhadap sepak bola nyaris luntur, toh masih ada sisanya yang muncul setiap kali World Cup tiba. Apalagi kantor dimana saya bekerja penuh dengan laki-laki yang rata-rata gila bola. Jadi ketika World Cup tiba pembicaraan tentang bola sungguh luar biasa ramainya. Dalam kondisi seperti itu tentu saya merasa terpinggirkan ketika tidak mengerti. Jadi akhirnya saya membeli tv tuner tepat saat menjelang World Cup 2006 sebab pada waktu itu tak ada lagi teman perempuan di kos saya yang rela pesawat telivisinya saya pinjam cuma untuk menonton pertandingan sepak bola .... Jadi dengan modal tv tuner dan monitor komputer jadilah saya penonton 23 laki-laki bercelana pendek berlarian di lapangan hijau demi sebutir bola... hehhehehehe

Hei satu hal, jangan sekali-sekali berpikir saya mengerti peraturan-peraturan dalam permainan sepak bola ya..... Wahhhh yang itu sama sekali saya tidak paham ..ahahahahaha .... Dan lagi ketika seorang pecinta bola sejati rata-rata membenci adu penalti, maka saya sebaliknya. Saya sukaaaaaaaaaaaaaaaaa sekali...... Nahhhh kan terlihat kan kualitas kecintaan dan pengetahuan saya akan permainan yang namanya sepak bola ... hehhehehehee .... Tapi rasanya saya tidak sendiri. Di event semacam World Cup ini biasanya ada banyak perempuan-perempuan yang mendadak gila bola ..... dan biasanya gilanya juga karena terbawa suasana, tanpa banyak mengerti hal-hal teknis, apalagi masalah strategi ehmm jauhhhhhh ..... hahahhaahhahaa .... Maaf saya tidak bermaksud melecehkan, hal seperti itu sah-sah saja kok. Wong saya juga begitu, tahunya cuma kalau bola masuk ke gawang berarti goooooooolllllllll ...... Tak perlu tahu macam-macam, yang penting bisa menikmati ... iya ga? So, nonton bola yuk, jeng....? Ada Christiano Ronaldo lhoooo ....