Kamis, 03 Februari 2011

Pemimpin, Bapak Bangsa, dan Pahlawan

Semalam saya menonton sebuah tayangan yang cukup menarik, sebuah perbincangan tentang negarawan Indonesia. Ehmmmm .... sebenarnya sih ada nada-nada menyindir para negarawan dan elit politik saat ini. Ah sindirin seperti itu kan jamak yaaa di era demokrasi seperti ini? So, biarlah sindirannya berjalan terus, siapa tahu mengena di hati yang disindir ..... heheheheehhe

Nah, acara tsb mengulas tentang para bapak bangsa, yaitu Sukarno, Hatta, Agus Salim, dan Syahrir. Cerita tentang kehidupan mereka di masa lalu, yang tentu berisikan masalah teladan tentang kesederhanaan hidup. Sebenarnya bukan cerita baru bagi saya karena bapak saya adalah seorang pencerita sejarah yang baik, bahkan saya yakin lebih baik daripada guru sejarah saya..... eeheheheheh .... maaf Pak, Bu mantan guru sejarah saya, tapi saya mesti jujur ..... hehhehehehe.... Berkat bapak saya juga, sejak kecil sedikit banyak saya sudah mengenal nama Sukarno, Hatta, Syahrir, dan Agus Salim. Untuk Hatta dan Syahrir, saya tidak punya buku rujukan selain buku teks sekolah. Jadi sumber lain adalah tuturan bapak saya yang bisa jadi subyektif karena dibumbui pendapat pribadinya. Sedangkan untuk Sukarno dan Agus Salim, ada buku yang saya dapat; tentu saja; dari bapak saya. Biografi Sukarno yang ditulis oleh Cindy Adams dan buku Seratus Tahun Haji Agus Salim adalah bacaan saya semasa sekolah dasar dan sepertinya saya pernah mengulangnya ketika sekolah menengah. Dari buku itu saya tahu cerita-cerita kemelaratan Sukarno (juga ke-playboy-annya tentu saja) dan Agus Salim. Jujur dari kedua tokoh itu, Agus Salim cuek dan simple lebih 'nyantol' di hati saya ketimbang Sukarno yang flamboyan.

Nah nah .... saya mendengar dan membaca tentang mereka. Apakah saya belajar dari mereka juga? Ehmmmmmmm ..... embuhhhh .... hehehehehe .... cuma saya sangat salut dengan mereka,yang dalam kondisi susah masih kuat mencengkeram idealisme dan memperjuangkannya. Sering saya berpikir seperti apa otak Agus Salim sehingga bisa menguasai 9 bahasa asing? Sepeti apa Sukarno berpikir sehingga bisa menginspirasi jutaan manusia? Seperti apa Hatta berlaku sehingga dia bisa begitu lurus? Seperti apa seorang Syahrir membangun dirinya sehingga idealismenya tak luntur bahkan ketika mesti menjadi tapol sekalipun? Ahhhhh tak diragukan mereka adalah orang-orang hebat. Ada yang bilang bahwa pemimpin dilahirkan pada masanya. Jadi tak peduli sesusah apa rintangan menghadang, mereka akan bisa melaluinya dan tampil sebagaimana mereka ditakdirkan ...... Ehmmm jadi meskipun Agus Salim sempat tinggal di rumah kecil dengan wc yang selalu meluap, dia tetaplah Agus Salim yang akan menjadi manusia hebat di tanah ini.

Nah nah nah ....... how about now? Maksud saya, jika memang pemimpin dilahirkan pada masanya, maka berarti bakal ada pemimpin juga dong pada jaman saya ini..... Bukan sekedar pemimpin kacangan maksud saya, tapi pemimpin yang benar-benar 'ampuh' seperti mereka-mereka yang saya sebutkan namanya di atas. Mereka yang tidak mendapatkan predikat pemimpin dari membeli, tapi mereka yang mendapatkannya dari rintisan bermasa yang menempatkan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadinya. Mereka yang bervisi dengan idealisme yang tak goyah oleh badai apapun. Mereka yang menganggap materi adalah hal remeh temeh yang bisa dikesampingkan menjadi nomor sekian atau malah terbuang dari daftar prioritasnya. Ehmmmmmmm ..... kok kayaknya hebat sekali sehingga seperti utopia yang cuma ada dalam mimpi dan kata-kata ya..... Ahhhhh .... setiap pemimpin dilahirkan pada masanya. Soooooooo, pasti ada pemimpin itu .... Siapa? ehmmmmmm mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengidentifikasinya. Bukankah Sukarno, Hatta, Syahrir, dan Agus Salim diakui mutlak sebagai pemimpin, bapak bangsa, dan pahlawan setelah masanya lewat? Jadi berarti mesti tunggu masa ini lewat dulu ya? Mungkin ...... mungkin beberapa tahun nanti akan ada orang-orang yang dipredikati sebagai pemimpin, bapak bangsa, dan pahlawan yang sebenarnya lahir ceprot pada jaman saya hidup. Dan mungkin saja mereka nantinya adalah orang-orang yang saya kenal ..... mungkin juga anda ..... atau malah bisa juga saya ..... aahhahahahahaha .... ehmmmmm bagaimana rasanya jika nama saya diabadikan untuk nama jalan, atau tempat-tempat megah? Ehmmmmm .... memangnya ada yang mau saya pimpin? Ah, saya agaknya bisa menjawab pertanyaan ini .....

Sukarno pernah berkata, gantungkan cita-citamu setinggi langit. Jadi ya boleh saja dong jika misal saya bercita-cita memimpin bangsa ini dan kelak menjadi bapak eh ibu bangsa dan dianugerahi gelar pahlawan. Cuma kira-kira ada yang mau enggak ya saya pimpin? Ehmmmmm ... kayaknya saya mulai bisa meraba jawaban untuk pertanyaan ini ..... hehehehehehhe