Minggu, 26 Desember 2010

Novel Karya Saya

Tahu apa yang saya lakukan ketika orang lain merayakan Natal tahun ini? Ehmmmm ... saya mencoba menulis ulang draft novel yang pernah saya buat beberapa tahun yang lalu. Saya menulis novel? Hehhehe ...iya, i did it .... Malah sebenarnya saya pernah menulis novel; jika layak disebut begitu; sebanyak dua judul dan masing-masing sepanjang sekitar seratus halaman. Tidak menyangka ya? Sama, saya juga tidak menyangka ... ahahahhahaha.....

Sebenarnya saya senang menulis sejak dulu, sejak SD. Waktu itu jika teman-teman saya kesulitan di pelajaran mengarang, maka bagi saya pelajaran menyanyi lebih menyulitkan saya. Sangat menyulitkan malah .... Seorang teman pernah bertanya bagaimana saya bisa menulis kalimat-kalimat itu. Saya bilang saya cuma menulis apa yang ingin saya katakan. Lalu suatu saat seorang guru mengirim saya untuk ikut lomba mengarang sekecamatan. Dan saya keluar jadi juara kedua kalau tak salah.

Jadi apakah saya hebat soal tulis menulis? Ohhhhhhhhhhh nooooooooooooooooooo ..... jauhhhhhhhhhhhhhhhhh .... hheheheheheh .... Cuma tetap saja saya suka menulis cerita, sebagai rentetan kesukaan akan membaca cerita.

Nahhhhh ..... soal menulis novel begini ceritanya. Suatu hari sebuah cerpen saya dimuat oleh sebuah majalah wanita ibukota. Waktu itu sebenarnya maksudnya ikut sayembara menulis cerpen yang sedang diadakan oleh majalah tersebut. Tapi katanya cerpen saya layak dimuat walau tidak menang. Jadilah itu pertama kali saya melihat nama saya terpampang di sebuah media. Lalu apakah saya jadi lebih rajin menulis? Ehmmmmm tidak .... heehhhe ..... saya berangan-angan menjadi penulis tapi kenyataannya saya adalah seorang karyawan kantor yang berkutat mengurus ini itu dari jam delapan pagi sampai lima sore bahkan sering lebih. Jadi saya jauh dari produktif soal tulis menulis. Tapi kegiatan membaca jalan terus. Karena itu ketika muncul istilah sastra wangi di kancah sastra Indonesia saya ikut ngeh alias agak paham. Dan jujur mereka-mereka membuat saya latah ikut mencoba membuat novel. Dannnnnnnn baru saya rasakan betapa susahnya menulis panjang .......

Novel pertama jadi. Saya lupa berapa lama saya menulisnya. Awalnya waktu itu buat karena pengen ikut sayembara yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. Ehmmmmm cita-cita yang tinggi .... karena waktu itu saya bermimpi untuk jadi the next Ayu Utami .... hahahahhahahaha ..... Tapi ternyata di akhir saya menyerah. Karena jumlah minimum halamannya belum tercapai sementara kepala saya sudah kering ..... hehhehehehehe .... Lalu saya edarkan draft novel itu ke beberapa teman kantor. Yaaaa ada sih yang bilang cukup bagus .... hehheheheheheh .... duh duh duhhhh .....

Lalu setelah jeda sekitar setahun saya mencoba lagi. Seingat saya motivasinya masih tetap, yaitu ikut sayembara Dewan Kesenian Jakarta. Waktu itu saya berpikir lebih realistis. Saya pasti jauh dari kualitas juara, tapi dengan ikut berpartisipasi paling tidak saya bisa membuat nama-nama terkenal yang bertindak sebagai juri itu lebih sibuk karena harus membaca satu novel tak berkualitas milik saya ... dan saya bisa sedikit sombong dengan mengaku novel saya pernah dibaca oleh si ini lhoooo .... hehhehehhe .... Tapi ujung-ujungnya saya urung mengirimkannya. Terlalu malu ......

Nah novel kedua inilah yang beberapa hari yang lalu menyusup ke kepala saya dan saya baca ulang. Ehmmmm ... saya kok jadi narsis dengan jatuh cinta pada bagian-bagian tertentu dari tulisan saya ya ..... hehehehehheeh ..... Maka berpikirlah saya untuk menulis ulang novel tersebut. Selanjutnya? Ehmmmm ... kita lihat saja nanti .....