Senin, 04 April 2011

Free Flying Bird ......

Hai hai kamu, akhirnya setelah empat tahun maya minggu kemarin semuanya menjadi riil, touchable. Ehmmmm ....menyenangkan .... tapi jujur sebenarnya juga meremukkan sebagian .... Tapi OK-lah .... yang penting sudah menjadi touchable. Thank you very much telah membayar empat tahun yang maya dengan tiga hari yang riil. Ehmmmm .... jika dianggap sebagai sebuah perdagangan yaaaaaa not bad-lahh …. yaaaa cengli lahhh.... ehehehehehehe ....

Ada banyak hal yang menarik bagi saya dalam pembicaraan kita. Termasuk kebohongan yang tersingkap .... hehheheheh ..... By the way, you should not to lie to me .... Cuma mungkin seperti itulah hakikatnya di dunia maya bahwa kita bisa menjadi apapun yang kita mau. Benar begitu benar, baby? And you be what you want, what you wish .....

Nah nah nah .... perkawinan .... ehmmmm sungguh perspektifmu mengenai satu hal itu menunjukkan betapa kita adalah dua orang yang sungguh-sungguh berbeda. Dimata saya, kamu adalah sesosok makhluk modern yang tak terikat pada apapun selain pada dirimu sendiri. Sedangkan saya merasa sebagai manusia bertualang dengan mesin waktu ke depan dan bertemu denganmu. Jadilah tergagap-gagap dengan perspektif itu. Padamu, saya sematkan dua deskripsi, you're a kind of free flying bird. Juga 'someone who entertain himself with his money' .... heheehhehehee semoga tidak terdengar begitu jahat. Karena memang tidak ada maksud mencemooh atau menyalahkan atau yang sejenisnya.

'I enjoy my single life' ....... ingat sekali ketika kalimat itu meluncur ringan dari mulutmu. Ada senyum. Ada kilau di manik mata. Ada riang di gestur. Ehmmmm artinya kalimat itu keluar dari hati. No regret. Ya, seharusnya seperti itulah hidup, tak ada penyesalan. Dalam hati saya bilang, I used to feel the same, but now feeling it's enough to be single ... aahahahahahahaha ..... Alasanmu, single life memberikan banyak kepraktisan. Tidak perlu urus 'exit permit' tiap kali mau kemana-mana. Tidak kena 'wajib lapor'. Tidak ada 'ekor' yang membutut selalu. Segala keputusan diambil lewat satu otak. Olala .... praktisssss sekali ...... Karenanya adalah hal yang tak cukup masuk akal bagimu makna yang tersirat ketika seseorang melakoni berjam-jam terbang melintas beberapa negara untuk menghabiskan waktu 3 minggu di desa kecil negara dunia ketiga dimana istri dan anaknya menunggu. Seperti sebuah perjalanan ke masa lalu di matamu. Mungkin bukan kesia-siaan, tapi mengapa? Sebuah pertanyaan menuntut yang nadanya terdengar sinis di telinga saya. Apalagi masih ada lanjutannya ternyata. Mengapa mesti meninggalkan tempat modern? Mengapa tidak bertahan menjadi bagian dunia pertama yang serba bermasadepan? Saya tercenung. Jadi apakah saya sial karena ada di tempat yang menurutmu tak cukup berarti itu? Hehehhehehe …. jujur jadi sedih ….. Juga jadi seperti sedang mendengarkan propaganda Amerika …. ahhahahahaha...

So, you enjoy your single life ….. and I said, very good, dear. But no need to be cynical when you see someone enjoy his family life. Dan tertawalah kamu. Katamu bukan sinis, cuma tak bisa membaca rencana selanjutnya. Ah embuh ….. cuma kepikir, ketika ibadah yang menyempurnakan setengah dien itu begitu indah di mata dan angan saya, kenapa jadi sesuatu yang merepotkan bagimu, dear? Punya pengalaman buruk, honey? Tak ada jawaban karena saya juga enggan menanyakannya karena terpikir terlalu privat.

So, setelah empat tahun chit and chat, akhirnya disinilah kita. Duduk tertawa-tawa sambil menghirup kopi Amerika yang jujur saya kurang tahu enaknya dimana selain cuma silau dengan merknya. Dan selama itu pula saya mengerti bahwa di dunia ini ada juga makhluk yang tak kukuh pendiriannya selain saya sendiri …..dan makhluk itu tengah duduk berbagi sofa dengan saya … ahahhahahahaha …... Dan saya jadi merasa tidak terlalu bersalah ketika niat di hati awalnya seperti sudah bulat jadi gepeng dan benjol di sana sini. Oh dear, lihat sepertinya kita adalah dua orang yang nyaris sama. Sama-sama meragukan satu dengan yang lain. Sama-sama mulai tak cukup kuat berpijak pada niat semula. Sama-sama menemukan ketidaksempurnaan pada diri satu sama lain. Dan lebih buruk lagi, sama-sama tidak mau jujur dan menutupinya dengan senyum canggung juga adat kesopanan..... Lalu apa yang saya lakukan? Ehmmmm mengekormu yang tengah meng-entertain yourself with your money …. hohoohohohohooh ….. what should I say, dear?

Nah nah nah ….. sekarang bagaimana? Ehmmm kehilangan juga rasanya ketika sayapmu mulai mengepak lagi. Cuma tak cukup punya nyali juga tak masuk nalar untuk mengiyakan tawaran yang disampaikan dengan setengah tak lengkap itu. Sementara untuk menagih tawaran pokok yang sudah pernah melayang bertahun lalu juga tak cukup yakin. Jadilah saya berdiri dengan gamang. Inikah akhirnya? Ada yang terasa hilang karena misteri yang terbuka….. Ada kecewa karena kebohongan yang tak seimbang …. Ada juga keriaan hura-hura yang memang tak biasa...... Tapi ujungnya adalah 'sorry dear, I can't accept the temporary thing that you offer' …... Lalu ada yang tertawa lewat pesan singkat dengan embel-embel '...let me show then you'll never forget me …' Hhoohohoohohohooh ...ada ketidakseimbangan yang menurut saya potensial terjadi. Jadi jawaban saya adalah 'hmmmm if I accept and really can't forget you then it means I hurt myself so badly, coz I know for sure you will fly here and there without me in your mind. May be you dont even remember my name .....'. Dan lagi-lagi yang saya dapat sebagai jawaban adalah tawa. See, you promise me nothing, dear........

Nah nah nah nah …. akhirnya yang tertinggal adalah aroma yang lebih berupa fantasi ketimbang realita. And now, when I see the sky above, I remember you dear, the free flying bird ….. and when I go to shopping center, you come to my mind as someone who entertain himself with his money …... hahahhahahahahaha ….

Anyway, thanks for visiting me, dear …...