Senin, 09 Februari 2009

Sepasang Alis Yang Aduhai

Ehmmmm ...... hari ini saya dapat rejeki nomplok. Menyenangkan. Saya jadi diam-diam bersyukur hari ini tetap masuk kantor walau mata saya masih terasa seperti terganjal sesuatu dan merah akibat terciprat saus sambel malam sebelumnya. Awalnya asaya malas masuk kantor dengan mata seperti itu. Tambahan lagi hujan terus mengucur dari dini hari, membuat meringkuk di kasur terasa sungguh seperti di surga. Jadilah saya pergi ke kantor dengan setengah hati. Lalu seorang rekan kerja meminta saya menemaninya ke sebuah meeting dengan seorang customer potensial. Dannnnnn ...eng ing engggggg ...... hehehehehheeh.....

Nah .... singkat kata kami berdua sampai di lokasi yang dijanjikan untuk pertemuan itu. Begitu keluar dari kotak lift mata saya langsung tersandung oleh adegan dua orang duduk santai di sebuah bangku yang diperlakukan bak sebuah sofa empuk nyaman. Keduanya malah setengah mengangkat satu dengkul masing-masing, salah satu malah membuat posisi duduk yang setengah meringkuk. dan kepada yang meringkuk ini mata saya bertahan beberapa detik. Kenapa? Karena alis di atas matanya sungguh aduhai .... hahahahahhaa .... Benar-benar alisnya, bukan mata, hidung, atau wajahnya, tapi justru alisnya yang menyedot perhatian saya. Keduanya tebal, melengkung dengan biasa, tapi mampu menciptakan kontras yang sempurna dengan warna kulit disekitarnya. Dan dalam hati saya berkomentar "indah sekali, ya Allah...." hhehehhehehe..... lalu segera menyusul langkah patner saya yang rupanya tak terpengaruh dengan kedua alis itu. Sesama jeruk gitu lohh ....

Nah .... singkat kata lagi ....... kami dipersilahkan menunggu di sebuah ruang, sebab yang bersangkutan belum siap menerima kami. Dan setelah menunggu agak lama, akhirnya kami digiring masuk ke sebuah ruang pertemuan, dengan segerombolan orang mengekor di belakang kami. Dan...... eng ing enggggggggg..... ternyata si alis aduhai ada dalam gerombolan tersebut. Dia malah yang memyeretkan dua kursi buat kami, kursi yang rupanya sebenarnya ada di depan meja kerjanya. Dan kemudian dia mengambil tempat persis di seberang saya. Dan ..... ternyata dia ketua dari gerombolan tersebut, alias si pengambil keputusan. Ehmmmmm...... hehhehee ..... dengan noraknya saya jadi kehilangan kata-kata selama beberapa menit, bahkan kehilangan semangat untuk menjabat tangan gerombolan itu. Untung tak ada yang sadar bahwa saya tidak mengulurkan tangan. Asli 100% norak..... hehehhehee.

Yaaaa.... jadi itulah rejeki nomplok saya hari ini. Hal remeh tapi lumayan untuk membuat hari saya terasa lebih oke....... Dan semoga si alis aduhai itu mendapat pahala atas hal ini. Yaaa ...mungkin makhluk-mkhluk seperti itu diciptakan dengan salah satu tujuan membahagiakan yang lain dengan keindahannya? Hehehehe ....

Anyway ...... Alisnya memang sungguh aduhai :-)

Tidak ada komentar: