Minggu, 12 Oktober 2008

Film di televisi

Tahu enggak ...? Saya sedang jengkel dengan yang namanya televisi. Kenapa? Karena mereka berulang-ulang menayangkan film yang sama! Pernah menghitung berapa kali Kate Winslet dan Leonardo Dicaprio ber-Titanic di televisi kita? Ohhhhh ....asli saya sampai bosan sekali menonton mereka berdua berdiri merentang tangan di kapal besar itu. Saking bosannya, saya selalu langsung mengganti channel begitu melihat judulnya. Pernah menghitung berapa kali mas Keanu Reeves menongolkan wajah gantengnya lewat Speed dan trilogi matrix? Lalu hitung juga berapa kali aneka laki-laki Bond pamer kejantanan mereka layar gelas. Terus, hitung pula film-film Jacky Chan, Bobo Ho, Chow Yun Fat, Shahrukh Kahn, Steven Seagal, Jean Claude van Damme, dan Trio Warkop. Pasti deh sampai pegel ngitungya tapi mereka tetap wira-wiri dengan judul film yang itu-itu saja.

Tahu sihhhhh ....kalau untuk menayangkan film di televisi itu butuh dana yang besar, termasuk untuk membeli hak tayang film siarnya atau royaltinya atau apalah namanya. Cumaaaa..... saya merasa aneh juga jika pihak televisi menghilangkan pikiran sehat mereka bahwa penonton tidak akan bosan menonton film yang sama berulang-ulang. Apa mereka tidak berpikir bahwa romansa Winslet dan Dicaprio bisa saja menjadi basi, tak peduli berapa Oscar yang berhasil mereka kumpulkan.

Memang adakalanya sebuah film bisa membuat saya berniat menontonnya berulang kali. Sebut saja English Patient, Thin Red Line, Scent of A Woman, Godfather, Sleepers, Saving Private Ryan, dan Children of Heaven. Bahkan mata saya tetap berair ketika melihat Alpacino berteriak putus asa "im in the dark now!" di Scent of A Woman, tak peduli berapa kali saya menontonnya.

Tapiiiiiiiiiiiiiiii .....sebagus apapun suatu film tapi kalau disajikan berulang-ulang cuma dengan mengganti tema penyajian tetap saja bagi saya merupakan satu pendzoliman terhadap penonton. Memang sihhhh tinggal pencet remote contol terus ganti stasiun televisi yang lain. Tapi apa tidak seperti berada di neraka tuh kalau ternyata begitu ganti ke channel yang lain ternyata stasiun yang lain itu juga sedang melakukan hal yang sama dengan judul film yang berbeda. Ehmmmm .....alamakkkkkkk ......

Ya memang sihhhh penonton haus hiburan...tapi kalau hiburan yang didapat cuma itu-itu saja, sampai hapal jalan ceritanya, ya capek dehhhhhhhh ......

2 komentar:

astrid savitri mengatakan...

Wah, sebetulnya sy gak pernah menghitung sebaik kamu..tp saya suka membandingkan dgn masa stasiun tivi cm satu2nya, dan hampir gak ada film bagus yg - jgnkan berulang2 - sekalipun gak pernah ditayangkan :)

dan saya bingung harus bersyukur atau kesal dgn film2 ulangan begitu.

ina3alasta mengatakan...

hai mbak .... mungkin mbak agak lupa ya bahwa sebenarnya jaman kita cuma punya TVRI dulu ada kok film bagusnya walau mbukan film bioskop ....sebut aja si escrava isaura, heidy, little house in prairi, hunter , dsb ..... klo film bagusnya seingat saya, saya nonton high noon dan out of africa di jaman TVRI. terus ada juga film lain yg nurut saya bagus tapi ga inget judulnya....

thx atas kunjungannya ya mbak ...

:-)