Seorang teman mengirim foto dan saya langsung tertawa dan tersindir
sekaligus. Foto apakah itu? Foto tersebut menggambarkan dua orang perempuan;
mungkin ibu-ibu; sedang berkendara sepeda motor dengan arah lurus tapi lampu
sign keduanya menyala, satu ke kanan dan lainnya ke kiri. Di bagian bawah foto
ada tulisan yang isinya kurang lebih seperti ini : hanya Tuhan dan dia seorang
yang tahu kemana arah yang dituju. Foto ini kemudian mengundang komentar karena
dikirimnya ke kelompok percakapan. Seorang teman sambil membenarkan teks di
foto itu mengeluh bahwa jalan jadi runyam ketika ibu-ibu dengan motornya
berkendara seenak udelnya. Masih menurutnya, urusan belok saja para ibu ini
pada ga bener, mau lampu sign ke kanan tapi beloknya ke kiri dan sebaliknya. Terus
giliran sudah benar lampu sign-nya eh lupa matiin, jadi nyala terus hingga
ketemu belokan lainnya. Alhasil siapapun yang ada di belakangnya tertipu. Itu baru
satu hal, masih banyak hal lainnya, seperti menyalip atau menyeberang
seenaknya. Ntar ditegur malah melotot, timpal teman yang lain. Yang lain lagi
menambahi bahwa pokoknya mengerikan berkendara bareng ibu-ibu seperti itu,
runyam, riskan.
Sepeda motor matic. Ya, itu menurut saya asal muasalnya. Sepeda motor matic
sungguh memberikan kemudahan untuk pengendaranya. Bagaimana ga mudah wong cara
mengendarainya ga beda jauh dengan naik sepeda pancal. Cuma perlu mengatur
keseimbangan dan beres sudah. Kendali ada di tangan. Beda dengan sepeda motor
yang bergigi. Saking gampangnya semua jadi bisa mengendarainya, otomatis
bertambahlah isi jalan. Lalu bagaimana dengan ketidakmampuan ibu-ibu itu
berkendara dengan aman dan mengamankan pengendara lainnya? Ehmmm... yang ini
entah apa penjelasannya. Yang pasti foto dan pernyataan teman-teman tersebut
membuat saya berkaca. Yes, saya juga termasuk dalam kategori ibu-ibu pengendara
motor itu. Dan jujur saja, saya juga kadang lupa mematikan lampu sign seusai
membelok. Pernah juga saya diteriaki pengguna jalan yang lain karena dianggap
salah. Pernah juga saya sadar telah melakukan kesalahan walau pengendara lain
berbaik hati tak memaki. Yes, saya kadang termasuk dalam golongan tersebut. Lalu
bagaimana? Ya perbaiki dirilah, toh ada di jalan memang prinsipnya tidak cuma menjaga
keselamatan diri sendiri tapi juga harus menjaga keselamatan orang lain. Dan
saya yakin ini bukan jenis keahlian yang hanya bisa dilakoni jender tertentu.
Eh tapi bener lho, sejak ini saya jadi seneng klo ada bapak-bapak belok
tanpa pakai lampu sign atau motong jalan tanpa rasa berdosa... Hehehheehhe versi
bapak-bapak matic bukan yaaaaa...?
gambar dipinjam dari http://www.istockphoto.com/vector/beautiful-cool-girl-riding-a-motorcycle-gm165680806-11034902
Tidak ada komentar:
Posting Komentar