Jumat, 03 September 2010

Iklan Favorit

Seorang teman pernah bilang bahwa jika televisi sudah mulai dibanjiri tayangan iklan sirup itu tandanya bulan Ramadhan segera datang. Rasanya teman saya benar. Iklan sirup segala rupa yang tampak begitu nikmat (walau sebenarnya ya begitu-begitu saja rasanya) wara-wiri lebih sering menjelang, selama, dan setelah Ramadhan. Demikian juga dengan iklan obat mag, kue, dan suplemen. Ehmmm jujur kadang itu menjadi godaan bagi saya di siang hari ketika tengah kehausan ... hehehheheeh ....

Sebagai penikmat iklan, saya selalu senang ketika ada event besar di depan mata. Sebab banyak perusahaan membuat iklan baru dengan tema yang sesuai event tersebut. Dan ini menurut saya bukan cuma sekedar tontonan jeda yang menyenangkan. Sering saya membayangkan kesibukan di balik tayangan iklan tersebut. Tidak cuma dalam hal pembuatannya, tapi juga soal penggalian ide. Pasti hal yang jauh dari sederhana. Dan sungguh saya sangat tertarik dengan dunia itu. Saking tertariknya saya pernah mengirimkan lamaran menjadi copywriter lho .... ahhaahhaha ... padahal asli saya tidak punya bekal apapun dalam bidang itu. Alhasil ditolak lamaran saya tak terdengar kabar beritanya sampai sekarang ...ahahahaha....

Balik ke soal iklannya. Di bulan Ramadhan tahun ini ada satu iklan yang saya sangat suka. Materi gambarnya sebenarnya biasa-biasa saja. Tapi kontennya yang menurut saya menyentuh. Sebenarnya sembari mengetik tulisan ini saya berusaha mengingat-ingat nama produk atau perusahaannya. Tapi sayangnya kok ya belum ingat. Begini deh ... itu iklan bercerita soal ketulusan. Jadi ceritanya ada seorang ekeskutif muda, sebutlah seperti itu, akan ke masjid untuk acara berbuka puasa bersama. Pas hujan, dia tak ada payung. Jadi dipanggilah seorang anak yang menyewakan payungnya. Dan terjadilah tawar-menawar. Si anak minta 3 ribu untuk jasanya, si eksekutif muda menawar dengan gigih untuk jadi 2 ribu. Akhirnya si anak dengan penuh senyum setuju dengan angka 2 ribu. Jadilah dia riang berhujan-hujan dengan kaos Del Piero-nya mengiringi si eksekutif muda berpayung menuju masjid. Nah pas sampai di masjid dan giliran membayar jasa yang 2 ribu itu, si eksekutif muda merogoh-rogoh semua sakunya dan ternyata dompet tak ditemukan alias tertinggal di kantor. Dan si Del Piero memaklumi itu dengan wajah yang tetap penuh dengan senyum dan berkata,”Lain kali saja deh, Pak.” Lalu berlalu tanpa sakit hati, sementara si eksekutif muda berdiri masygul.

Sungguh saya jatuh cinta dengan iklan itu. Tanpa gambar dan trik yang spektakuler, dia berhasil menohok saya. Saya benar-benar suka senyum polos si anak, juga dari awal (sejak pertama kali lihat) sudah jengkel dengan ketegaan si eksekutif muda yang menawar harga jasa yang cuma 3 ribu perak itu. Setiap kali melihatnya, saya selalu berpikir betapa malu dan menyesalnya jika kita berada di posisi si eksekutif muda. Apalagi melihat wajah polos penuh senyum si anak yang tak marah ketika jasanya ditawar dan tetap riang-riang saja ketika ternyata klien yang tadi sudah gigih menawar ternyata tak sanggup membayar sesuai kesepakatan. Ehmmmmmm ..... entah mengapa saya selalu ikut malu dan menyesal bersama si eksekutif muda setiap kali menonton iklan tersebut. Juga diam-diam berdoa semoga tidak pernah mengalami hal itu. Atau kalau toh ditakdirkan mengalaminya, saya berharap saat itu orang seperti anak itulah yang saya hadapi ..... eehehhehehehehe ... pengen aman maksudnya ...

Jadi, itulah iklan favorit saya Ramadhan ini. Cuma sayangnya, sampai saya selesai menulis ini, tak juga saya ingat produk atau perusahaan yang membuatnya ..... Tapi walau tak ingat begitu tetap saja dua jempol tangan dan dua jempol kaki saya acungkan buat iklan tsb .... i love it ..........

Tidak ada komentar: