Selasa, 04 November 2008

(Tidak) Sengaja Golput

Hari ini saya libur, tidak perlu masuk kerja. Dan saya tidak sendiri. Mungkin seluruh warga Jawa Timur, atau paling tidak sebagian besar libur seperti saya. Libur sehari, lumayan kan? Alhasil saya bisa pergi membeli stick dan benang rajut, dan mulai tahap pertama pelajaran merajut saya. Juga kemudian dengan santai chatting dengan teman-teman lama di internet.

Oh iya, hari ini saya libur karena ada acara Pilkada Gubernur Jawa Timur. Tadi sewaktu chatting, teman-teman saya bertanya kepada siapa saya memberi suara? Apakah kepada Ibu Khofifah atau kepada Bapak Karwo? Saya bilang bahwa saya tidak memberi suara pada siapa-siapa. Teman saya mengejek, saya cuma mau liburnya saja, enggak mau menyumbang suara. Teman saya yang lain malah bilang bahwa satu suara saya bisa menentukan nasib propinsi dimana saya bermukim. Woooooooooo ...... kok jadi seberat itu, pikir saya. Saya kan tidak bermaksud apa-apa selain kepingin menikmati hari senggang? Saya tidak bermaksud untuk tidak peduli kepada bangsa ini. Saya toh akan menerima dengan senang hari siapapun yang akan terpilih menjadi Gubernur Jawa Timur. Saya tidak akan melakukan tindakan anarkis apapun jika yang terpilih adalah calon yang sebenarnya jika jujur saya kurang sreg terhadapnya. Saya akan membiarkan saja siapapun yang menang dan besok akan kembali beraktivitas dan bekerja seperti biasa.

Tempo hari bapak saya bilang sebaiknya saya lebih sadar politik dan tidak melulu menjadi golput. Saya jadi berpikir, benarkah? Apakah menjadi golput adalah pernyataan politik saya? Aaaahhhh ...rasanya tidak seperti itu. Saya tidak memilih bukan karena apa-apa. Cuma sebenarnya salah satunya adalah karena KTP saya luar kota, dan saya tidak terdaftar sebagai pemilih di perantauan saya. Jadi kalau harus pulang kampung kok rasanya repot ya, karena toh libur cuma sehari dan posisinya tidak menempel di akhir minggu pula. lalu kenapa saya tidak berusaha mendaftar di perantauan? Nahhh ini juga agak susah dijelaskan ......sederhananya saya enggak mau repot kali yaaaaa ...... ehehehhehehehe .... Jadi saya salah ya? Tapi sumpah secara politis atau apa, saya tidak mempermasalahkan para calon. Kurang sreg-nya saya terhadap salah satu calon tidak cukup kuat untuk saya jadikan alasan utama untuk tidak memberikan suara.

Tapi agaknya lagi-lagi saya tidak sendirian. Tempo hari saya mengunjungi seorang rekan kerja di workshop sekaligus rumahnya untuk memesan satu barang. Ngobrol punya ngobrol akhirnya kami sampai pada topik Pilkada. Iseng saya tanya kepada siapa dia akan memberikan suaranya. Katanya, dia tidak perlu memilih, walau terdaftar. Kenapa? Karena menurutnya, siapapun yang akan jadi maka pengaruhnya akan sama saja. Kenapa? Karena ini jaman susah. Artinya? Artinya tidak akan ada seorang superman yang mampu mengubah kesulitan bangsa ini dalam sekejab. Siapapun perlu proses. Jadi kalau memberikan suara dengan pamrih jagoannya bisa mengubah keadaan dalam sekejab maka itu adalah harapan sia-sia. Jadiiiii ...dia lebih memilih tinggal di rumah, tetap bekerja mengerjakan semua order yang sudah masuk kepadanya daripada meluangkan barang setengah jam dari waktunya untuk antri di TPS. Apakah ini satu bentuk kearifan?

Nahhh sekarang pertanyaan saya yang lain adalah apakah orang-orang seperti saya dan teman saya tadi salah? Terus terang saya tidak merasa terlalu bersalah. ...... hehhehehehee .... Maaf ya Bapak dan Ibu para politisi. Dan terus terang saya sering merasa aneh jika melihat beberapa orang yang sibuk bertikai dan melakukan kekerasan yang berlarut-larut karena jagoannya kalah dalam suatu Pilkada. Apakah itu karena fanatisme? Ataukah karena jagoannya memang benar-benar ksatria paling hebat yang harus menang? Atau karena ada yang menggerakkan? Untuk yang terakhir ini pikiran kriminal saya yang berbicara.......

Ehmmmm ... mungkin saya memang salah ya? OK akan saya pikirkan untuk ikut menyumbang suara di Pilkada ataupun Pemilu selanjutnya ....... Insyaallah ....

Oh iya, selamat kepada siapapun yang menang di Pilkada Jawa Timur hari ini. Selamat bekerja dan semoga kuat mengemban amanat yang hebat ini.




Tidak ada komentar: